CLOUD SERVICE DAN NODEMCU || IoT Pertemuan 16
Cloud Service dan NodeMCU
1. Internet of Things
Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep atau program dimana sebuah
objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui
jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Perkembangan IoT
dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel,
microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan
RFID (Radio Frequency Identification)
sebagai metode komunikasi. IoT juga mencakup teknologi berbasis sensor,
seperti teknologi nirkabel dan QR Code yang sering dijumpai. Banyak sekali teknologi yang telah
menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari
teknologi Google terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa.
2. NodeMCU
NodeMCU ini sejatinya juga sebuah mikrokontroler, seperti arduino yang ditambahi dengan modul WiFi ESP8266. Selain terdapat memori untuk menyimpan program, juga tersedia port digital input/output, sebuah port analog input serta port dengan fungsi khusus seperti serial UART, SPI, I2C dan lainnya. NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Esperessif System.
NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8622. NodeMCU telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature selayaknya microkontroler dan kapalitas akses terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial. Sehingga dalam pemograman hanya dibutuhkan kabel data USB. Karena sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khususnya seri ESP-12 yang termasuk ESP-12E, maka fitur – fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa dengan ESP-12.
3. Breadboard
Breadboard adalah papan plastik
persegi panjang dengan banyak lubang kecil di dalamnya. Breadboard
merupakan sebuah board atau papan yang berfungsi untuk
merancang sebuah rangkaian elektronik sederhana. Umumnya breadboard terbuat dari bahan
plastik yang juga sudah terdapat berbagai lubang. Lubang tersebut sudah diatur
sebelumnya sehingga membentuk pola yang didasarkan pada pola jaringan di
dalamnya. Selain itu, breadboard yang bisa ditemukan di pasaran umumnya dibagi
menjadi 3 ukuran yaitu mini breadboard, medium breadboard, dan large
breadboard. Untuk mini breadboard, ia memiliki kurang lebih 170 titik. Sementara untuk medium breadboard sudah dilengkapi
dengan kurang lebih 400 titik. Large breadboard memiliki lubang kurang lebih
830.
Kegunaan breadboard yaitu sebagai media
penghantar (konduktor listrik) sekaligus tempat kabel jumper dilekatkan. Sehingga arus dari satu komponen bisa terdistribusi dengan baik sesuai
keinginan ke komponen lain tanpa harus merepotkan pengguna untuk melakukan
penyolderan atau melakukan bongkar pasang.
Salah satu kelebihan dari
penggunaan breadboard adalah
komponen-komponen yang telah dirakit tak akan rusak dan mudah untuk dibongkar
pasang. Ini karena papan breadboard merupakan
papan tanpa solder (solderless).
Komponen
tersebut juga masih bisa dirangkai kembali untuk membentuk rangkaian yang
lainnya.
4. Sensor DHT11
DHT11
adalah salah satu sensor yang dapat mengukur dua parameter lingkungan
sekaligus, yakni suhu dan kelembaban udara (humidity). Dalam sensor ini terdapat
sebuah thermistor tipe NTC (Negative Temperature Coefficient) untuk mengukur suhu,
sebuah sensor kelembaban tipe resisitif dan sebuah mikrokontroller 8-bit yang
mengolah kedua sensor tersebut dan mengirim hasilnya ke pin output dengan
format single-wire
bi-directional (kabel tunggal dua arah). Jadi walaupun
kelihatannya kecil, DHT11 ini ternyata melakukan fungsi yang cukup kompleks.
Kita tinggal ambil outputnya aja, untuk kemudian dimasukkan ke sistem kita.
Sensor
DHT11 adalah salah satu jenis sensor yang banyak digunakan pada project berbasis Arduino. Sensor ini memiliki keunikan yaitu dapat membaca
suhu (temperature) ruangan dan
kelembapan udara (humidity).
Sensor ini dikemas dalam bentuk kecil dan ringkas, serta harganya yang
terjangkau. Kegunaan sensor DHT11 ini biasanya dipakai pada project monitoring
suhu ruangan maupun kelembapan udara pada ruangan oven.
Spesifikasi sensor DHT11 sebagai berikut:
1.
Tegangan input
3-5V
2.
Arus 0.3mA,
Iddle 60uA
3.
Periode
sampling 2 detik
4.
Output data
serial
5.
Resolusi 16bit
6.
Temperatur
antara 0°C sampai 50°C (akurasi 1°C )
7.
Kelembapan
antara 20% sampai 90% (akurasi 5%)
Sensor
DHT11 memiliki 2 versi, yatu versi 4 pin dan versi 3 pin. Tidak ada perbedaan
karakteristik dari 2 versi ini. Pada versi 4 pin, pin 1 adalah tegangan sumber,
berkisar antara 3V sampai 5V. Pin 2 adalalah data keluaran (output) . Pin
ke 3 adalah pin NC (normall y close ) alias tidak digunakan dan pin ke 4 adalah
Ground. Sedangkan pada versi 3 kaki, pin 1 adalah VCC antara 3V sampai 5V, pin
2 adalah data keluaran dan pin 3 adalah Ground.
5. Cloud Service
Cloud service merupakan istilah yang mengacu pada
beragam layanan berbasis awan dan internet. Layanan ini dibuat untuk memberikan
akses yang mudah dan terjangkau kepada aplikasi dan sumberdaya TI tanpa memerlukan
infrastruktur maupun perangkat keras internal. Mulai dari memeriksa email,
kolaborasi dokumen, kesemuanya merupakan layanan awan yang biasa digunakan
dalam dunia kerja. Cloud service bekerja dengan pengelolaan yang dilakukan oleh
vendor komputasi awan dan atau layanan. Mereka bertugas menyediakan server dan
seluruh sistem lainnya sehingga perusahaan tidak harus menyediakan
hosting dan perlengkapan lainnya sendiri. Namun, tentu saja semua ini dapat
dikustomisasi.
Keuntungan
dari cloud service diantaranya:
a. Kemampuan
untuk meninkatkan bisnis
Karena penyedia
layanan cloud telah menyediakan semua infrastruktur dan perangkat lunak yang
dibutuhkan, perusahaan tidak perlu berinvestasi terkait sumber daya TI secara
mandiri. Misalnya, alokasi staff TI khusus untuk mengelola cloud ini. Hal ini,
nantinya akan memudahkan bisnis untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis sesuai
dengan perubahan kebutuhan pelanggan.
b. Menurunkan
biaya
Cloud service
yang disediakan oleh provider biasanya memiliki basis langganan bulanan atau tahunan,
sehingga tidak diperlukan biaya untuk membayar lisesnsi software dasar yang
harus dikeluarkan perusahaan. Biaya ini tertanggung oleh penyedia layanan.
Namun demikian, organisasi tetap dapat mengakses software, penyimpanan dan
layaan lainnya. Lebih lagi tidak perlu biaya tambahan untuk pemeliharaan dan
peningkatan infrastruktur.
c. Peningkatan flexibilitas
Dengan layanan cloud, perusahaan dapat memperoleh layanan sesuai permintaan, sesuai kebutuhan. Jika dan saat aplikasi atau platform tertentu tidak lagi dibutuhkan, bisnis dapat dengan mudah membatalkan langganan atau menutup layanan.
6. Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat rangkaian
NodeMCU dans sensor DHT111 sebagai
berikut:
1.
NodeMCU
2.
Breadboard
3.
Sensor
DHT11
4. Kabel Jumper Male to Famale
5. Kabel USB (menghubungkan ke laptop)
7. Cara Membuat Rangkaian NodeMCU dan DHT11
Untuk membuat rangkaian NodeMCU dan DHT11 dipersiapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat
rangkaian NodeMCU dengan DHT11, dan penulisan kode program serta pengujiannya:
1. Membuat
rangkaian untuk menghubungkan NodeMCU dan DHT11. Berikut ini simulasi rangkaian
yang dibuat.
Berikut
ini rangkaian yang dibuat.
2. Selanjutnya
menuliskan kode program pada software Arduino IDE. Dituliskan kode program
untuk menampilkan nilai suhu dan kelembapan yang dibaca oleh sensor DHT11 menggunakan
NodeMCU. Berikut kode program yang perlu dituliskan di Arduino IDE.
Pada
kode program diatas, pada void setup() dituliskan Serial.begin(9600) berfungsi
untuk mengatur kecepatan transfer data. Kemudian, pada void loop() sebagai
bagian yang akan terus berjalan berulang, dituliskan pendefinisian variabel
untuk s dan h. Variabel s untuk menampilkan nilai suhu dan variabel h untuk
menampilkan nilai kelembapan.
3. Selanjutnya
melakukan pengujian. Jalankan kode program yang sudah dibuat, lalu lihat di
Serial Monitor maka berhasil ditampilkan nilai suhu dan kelembapan.
4. Untuk
melihat nilai suhu di smartphone dapat digunakan aplikasi Blynk. Ada beberapa
langkah untuk dapat menghubungkan perangkat dengan aplikasi Blynk.
Buka
aplikasi Blynk yang ada di smartphone. Lalu, pilih New Project.
5. Lalu,
tuliskan nama dari project yaitu Monitor TempHum. Untuk device pilih ESP8266.
Untuk connection pilih Wi-Fi dan untuk theme bebas bisa pilih dark atau light
(disini dipilih dark). Jika sudah, klik Create.
6. Selanjutnya,
melakukan include library pada Arduino IDE. Dilakukan dengan mengklik Sketch à Include Library à Manage Library.
7. Kemudian,
tuliskan blynk dan pilih version-nya. Lalu, klik Install jika sudah maka maka
akan muncul tulisan Installed.
8. Kemudian,
tambahkan beberapa kode program di Arduino IDE. Untuk auth berasal dari token
yang dikirimkan ke email yang terhubung dengan aplikasi Blynk. Untuk ssid
dituliskan nama wifi yang ada.
9. Kembali ke
aplikasi Blynk di smartphone. Tambahkan Widget Box dengan mengklik tanda +
(plus), lalu pilih Gauge, ini sebagai bentuk tampilan untuk menampilkan nilai.
10. Lalu, atur Gauge Settings dengan menuliskan
namanya yaitu Temperature, dan untuk pin pilih Virtual - V0, juga tuliskan
/pin.#/℃. Pilih bebas ukuran font (medium) dan juga warna (merah). Ini untuk
menampilkan nilai suhu.
11. Lakukan hal yang sama untuk menampilkan nilai
kelembapan. Pilih lagu Gauge dan atur. Beri nama Humidity, untuk pin pilih
Virtual – V1, juga tuliskan /pin.#/%. Pilih bebas ukuran font (medium) dan
warna (orange).
12. Kemudian, tambahkan lagi Widget Box SuperChart
untuk menampilkan grafik suhu dan kelembapan.
13. Lalu, beri nama Chart TempHum. Atur ukuran font
medium, align menjadi left dan yang ingin ditampilkan nilai Temp. Atur Temp
sama seperti sebelumnya yaitu pin V0.
14. Selanjutnya, tambahkan beberapa kode program
untuk menghubungkan V0 untuk menampilkan nilai suhu dan V1 untuk menampilkan
nilai kelembapan pada Blynk.
15. Kemudian, jalankan kode program. Lalu, buka
Serial Monitor dan dapat dilihat bahwa sudah berhasil terhubung ke Blynk.
16. Selanjutnya, melakukan pengujian untuk menampilkan
nilai suhu dan kelembapan pada aplikasi Blynk di smartphone. Untuk memulai
menampilkan nilai klik tombol Play di Blynk. Maka dapat dilihat nilai dari suhu
(merah) dan kelembapan (orange) serta grafiknya.
Daftar Pustaka
Adani, M. R.
(2020, November 23). Mengenal Apa Itu Internet of Things dan Contoh
Penerapannya. Retrieved from Sekawan Media:
https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/
Apa Itu Cloud Service? (n.d.). Retrieved from
proxsisgroup: https://proxsisgroup.com/apa-itu-cloud-service/
Apa itu NodeMCU V3 & Fungsinya dalam IoT (Internet of
Things). (2020, Februari 22). Retrieved from Ardutech.com:
https://www.ardutech.com/apa-itu-nodemcu-v3-fungsinya-dalam-iot-internet-of-things/
Baharsyah, A. N. (2019, Agustus 26). Pengertian Internet
of Things (IoT): Semua Hal yang Perlu Kamu Tahu. Retrieved from Jagoan
Hosting: https://www.jagoanhosting.com/blog/pengertian-internet-of-things-iot/
Cara kerja dan karakteristik Sensor DHT11 Arduino besarta
Contoh Programnya. (2019, Oktober 27). Retrieved from andalanelektro.id:
https://www.andalanelektro.id/2019/10/cara-kerja-dan-karakteristik-sensor-dht11-arduino-dan-contoh-programnya.html
Saputro, T. T. (2017, April 19). Mengenal NodeMCU:
Pertemuan Pertama. Retrieved from Embeddednesia.com:
https://embeddednesia.com/v1/tutorial-nodemcu-pertemuan-pertama/
Zakaria. (2020, Agustus 1). Pengertian Breadboard Beserta
Prinsip Kerja, Jenis dan Harga Breadboard. Retrieved from Nesabamedia:
https://www.nesabamedia.com/pengertian-breadboard/