NODEMCU || IoT Pertemuan 15
NodeMCU
1. Internet of Things
Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep atau program dimana sebuah
objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui
jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Perkembangan IoT
dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel,
microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan
RFID (Radio Frequency Identification)
sebagai metode komunikasi. IoT juga mencakup teknologi berbasis sensor,
seperti teknologi nirkabel dan QR Code yang sering dijumpai. Banyak sekali teknologi yang telah
menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari
teknologi Google terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa.
Terdapat lima unsur
pembentuk dari IoT yaitu:
1. Artificial Intelligence
Artificial Intelligence
(AI) atau berarti kecerdasan buatan merupakan merupakan sebuah penemuan yang
dapat memberikan kemampuan bagi setiap teknologi atau mesin untuk berpikir.
Jadi, AI dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data, pemasangan jaringan, dan
pengembangan algoritma dari kecerdasan buatan. Sehingga, dari yang awalnya
sebuah mesin hanya dapat melaksanakan perintah dari pengguna secara langsung,
sekarang dapat melakukan berbagai aktivitas sendiri tanpa menunggu instruksi
dari pengguna.
2. Konektivitas
Konektivitas atau disebut
dengan hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah sistem IoT yang terdiri
dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling terhubung dengan jaringan.
Sehingga dapat menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien. Untuk
standar biaya pemasangan jaringan tidak selalu membutuhkan jaringan yang besar
dan biaya yang mahal. Juga dapat merancang sistem perangkat dengan menggunakan
jaringan yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih murah.
3. Perangkat ukuran kecil
Di dalam perkembangan
teknologi masa kini, semakin kecil sebuah perangkat maka akan menghasilkan
biaya yang lebih sedikit, namun efektifitas dan skalabilitas menjadi tinggi.
Sehingga di masa yang akan datang, dapat lebih mudah menggunakan perangkat
teknologi berbasis IoT dengan nyaman, tepat, dan efisien.
4. Sensor
Sensor merupakan unsur
yang menjadi pembeda dari IoT dengan mesin canggih yang lain. Dengan adanya
sensor, mampu untuk mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana dapat mengubah
IoT dari jaringan standar yang cenderung pasif menjadi sistem aktif yang
terintegrasi dengan dunia nyata.
5. Keterlibatan aktif
Banyak mesin modern yang
masih menggunakan keterlibatan (engagement) secara pasif. Namun, yang
menjadi pembeda dari mesin yang lain, IoT telah menerapkan metode paradigma
aktif dalam berbagai konten, produk, serta layanan yang tersedia.
IoT sangat membawa manfaat dalam kehidupan.
Ada beberapa IOT diantaranya:
1. Memudahkan proses konektivitas
IoT memudahkan dalam
proses konektivitas antar perangkat atau mesin. Semakin koneksi antar jaringan
baik, maka sistem perangkat dapat berjalan dengan lebih cepat dan fleksibel.
2. Ketercapaian efisiensi
IoT dapat membantu
tercapainya efisiensi kerja. Semakin banyak konektivitas jaringan yang
terbentuk, semakin kecil pula jumlah penurunan waktu untuk melakukan tugas.
Sehingga, aktivitas dan kinerja manusia menjadi lebih terbantu dengan adanya
IoT.
3. Meningkatkan efektivitas monitoring kegiatan
Dengan menggunakan IoT, efektivitas untuk mengontrol dan monitoring sebuah pekerjaan menjadi lebih mudah. Selain itu, teknologi cerdas juga mampu untuk memberikan rekomendasi atau alternatif pekerjaan yang lebih mudah bagi pengguna.
2. NodeMCU
NodeMCU ini sejatinya juga sebuah mikrokontroler, seperti arduino yang
ditambahi dengan modul WiFi ESP8266. Selain terdapat memori untuk menyimpan
program, juga tersedia port digital input/output, sebuah port analog input
serta port dengan fungsi khusus seperti serial UART, SPI, I2C dan lainnya. NodeMCU
adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource. Terdiri dari perangkat
keras berupa System On Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Esperessif System.
NodeMCU bisa
dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8622. NodeMCU
telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board yang sudah terintergrasi dengan
berbagai feature selayaknya microkontroler dan kapalitas akses terhadap wifi dan
juga chip komunikasi yang berupa USB to serial. Sehingga dalam pemograman hanya
dibutuhkan kabel data USB. Karena sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266
khususnya seri ESP-12 yang termasuk ESP-12E, maka fitur – fitur yang dimiliki
oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa dengan ESP-12. Beberapa Fitur yang
tersedia antara lain:
1.
10 Port GPIO dari D0 – D10
2.
Fungsionalitas PWM
3.
Antarmuka I2C dan SPI
4.
Antaruka 1 Wire
5.
ADC
Spesifikasi yang dimliki oleh NodeMCU
sebagai berikut:
1. Board ini berbasis ESP8266
serial WiFi SoC (Single on Chip) dengan onboard USB to TTL. Wireless yang digunakan
adalah IEE 802.11b/g/n
2.
2 tantalum capasitor 100 micro
farad dan 10 micro farad
3.
3.3v LDO regulator
4.
Blue led sebagai indikator
5.
Cp2102 usb to UART bridge
6.
Tombol reset, port usb, dan
tombol flash
7.
Terdapat 9 GPIO yang di
dalamnya ada 3 pin PWM, 1 x ADC Channel, dan pin RX TX
8.
3 pin ground
9.
S3 dan S2 sebagai pin GPIO 4
10.
S1 MOSI (Master Output Slave
Input) yaitu jalur data dari master dan masuk ke dalam slave, sc cmd/sc
11.
S0 MISO (Master Input Slave
Input) yaitu jalur data keluar dari slave dan masuk ke dalam master
12.
SK yang merupakan SCLK dari
master ke slave yang berfungsi sebagai clock
13.
Pin Vin sebagai masukan
tegangan
14.
Built in 32-bit MCU
NodeMCU ESP8266 menggunakan standar tegangan JEDEC (tegangan 3.3V)
untuk bisa berfungsi. Tidak
seperti mikrokontroler AVR dan sebagian besar board Arduino yang memiliki
tegangan TTL 5 volt. Meskipun begitu, NodeMCU masih bisa terhubung dengan 5V
namun melalui port micro USB atau pin Vin yang disediakan oleh board-nya. Namun
karena semua pin pada ESP8266 tidak toleran terhadap masukan 5V. Maka jangan
sekali – kali langsung mencatunya dengan tegangan TTL jika tidak ingin merusak
board. Bisa menggunakan Level Logic Converter untuk mengubah tegangan ke nilai
aman 3.3V.
3. Breadboard
Breadboard adalah papan plastik
persegi panjang dengan banyak lubang kecil di dalamnya. Breadboard merupakan sebuah
board atau papan yang berfungsi untuk merancang sebuah rangkaian elektronik
sederhana. Umumnya
breadboard terbuat dari bahan plastik yang juga sudah terdapat berbagai lubang.
Lubang tersebut sudah diatur sebelumnya sehingga membentuk pola yang didasarkan
pada pola jaringan di dalamnya. Selain itu, breadboard yang bisa ditemukan di
pasaran umumnya dibagi menjadi 3 ukuran yaitu mini breadboard, medium
breadboard, dan large breadboard. Untuk mini breadboard, ia memiliki kurang
lebih 170 titik. Sementara untuk medium
breadboard sudah dilengkapi dengan kurang lebih 400 titik. Large breadboard
memiliki lubang kurang lebih 830.
Kegunaan breadboard yaitu sebagai media
penghantar (konduktor listrik) sekaligus tempat kabel jumper dilekatkan. Sehingga arus dari satu komponen bisa terdistribusi dengan baik sesuai
keinginan ke komponen lain tanpa harus merepotkan pengguna untuk melakukan
penyolderan atau melakukan bongkar pasang.
Salah satu kelebihan dari
penggunaan breadboard adalah
komponen-komponen yang telah dirakit tak akan rusak dan mudah untuk dibongkar
pasang. Ini karena papan breadboard merupakan
papan tanpa solder (solderless).
Komponen
tersebut juga masih bisa dirangkai kembali untuk membentuk rangkaian yang
lainnya.
4. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika
pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang berfungsi
untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika.
Resistor atau sering disebut dengan hambatan atau tahanan dan biasanya
disingkat dengan huruf “R”. Satuan hambatan atau resistansi resistor adalah OHM
(Ω). Resistor fungsi utama yaitu
menghambat/membatasi jumlah arus input atau arus yang mengalir masuk ke dalam
satu rangkaian, dimana kemampuan resistor dalam membatasi arus masuk sesuai
dengan spesifikasi resistor tersebut. Sesuai dengan namanya
resistor bersifat resistif dan umumnya terbuat
dari bahan karbon.
Fungsi-fungsi resistor di dalam rangkaian elektronika
diantaranya sebagai berikut:
1. Fungsi resistor sebagai pembatas arus listrik.
2. Fungsi resistor sebagai pengatur arus
listrik dan tegangan output pada power supplay.
3. Fungsi resistor sebagai pembagi tegangan
listrik.
4. Fungsi resistor sebagai penurun tegangan
listrik.
5. Fungsi resistor untuk
aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi
dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor.
6. Fungsi resistor untuk aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Contoh aplikasi penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment, dan reference gulators untuk voltage regulator dan decoding Network.
7. Fungsi resistor sebagai standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistif.
5. LED
Light-emitting diode (LED) adalah perangkat semikonduktor yang memancarkan
cahaya tampak ketika arus listrik melewatinya. LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED
tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering dijumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan
lampu pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan
panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED yang
bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang
mengganti lampu tube.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping
sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang
diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda
(P) menuju ke Katoda (K). Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan
photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
6. TMP36
Sensor suhu adalah alat yang digunakan
untuk mengubah besaran panas menjadi besaran listrik yang dapat dengan mudah
dianalisis besarnya. Ada beberapa metode yang digunakan untuk membuat sensor
ini, salah satunya dengan cara menggunakan material yang berubah hambatannya
terhadap arus listrik sesuai dengan suhunya. TMP36 merupakan salah satu sensor
suhu atau temperature sensor yang cukup presisi pengukuran suhu dengan keluaran
berupa tegangan output yang berubah secara linear terhadap temperatur Celcius.
Sensor termal berupa IC TMP36 adalah komponen elektronika
yang memiliki fungsi untuk mengubah besaran suhu menjadi besaran listrik dalam
bentuk tegangan. IC TMP36 adalah sebagai sensor suhu yang terkemas dalam bentuk
Integrated Circuit. TMP36 mempunyai jangkauan (range) pengukuran suhu yang
cukup besar, dari suhu –40°C sampai 125°C, serta tingkat ketelitian pengukuran
cukup tinggi
Untuk menggunakan
TMP36 pada rangkaian itu mudah. Yang perlu dilakukan cukup sambungkan pin kiri
ke daya (2.7-5.5V) dan pin kanan ke ground. Maka pin tengah akan memiliki
tegangan analog yang berbanding lurus (linier) terhadap suhu. Tegangan
analog tidak bergantung pada catu daya.
7. Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat rangkaian
NodeMCU dengan LED dan TMP36
sebagai berikut:
1.
NodeMCU
2.
Breadboard
3.
Resistor
4.
Kabel
Jumper Male to Famale
5.
Kabel
USB (menghubungkan ke laptop)
6.
LED
7. Resistor
8. TMP36
8. Cara Membuat Rangkaian NodeMCU dan LED
Untuk membuat rangkaian NodeMCU dan LED dipersipkan alat dan bahan yang
dibutuhkan. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat rangkaian
NodeMCU dengan LED, dan penulisan kode program serta pengujiannya:
1. Membuat
rangkaian untuk menghubungkan NodeMCU dan LED. Berikut rangkaian yang dibuat.
2. Selanjutnya
menuliskan kode program pada software Arduino IDE. Dituliskan kode program
untuk mengontrol cahaya LED agar dapat hidup atau mati dari web browser
menggunakan NodeMCU. Berikut kode program yang perlu dituliskan di Arduino IDE.
3. Selanjutnya
melakukan pengujian. Pada web browser di laptop, apabila pada LED 1 di klik
maka akan lampu biru akan menyala.
Jika
pada LED 2 diklik maka lampu merah akan menyala.
Jika
pada LED 1 diklik lagi maka lampu biru akan mati.
Jika
pada LED 2 diklik lagi maka lampu merah akan mati.
9. Cara Membuat Rangkaian NodeMCU dan TMP36
Untuk membuat rangkaian NodeMCU dan TMP36 dipersipkan alat dan bahan
yang dibutuhkan. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat
rangkaian NodeMCU dengan TMP36, dan penulisan kode program serta pengujiannya:
1. Membuat
rangkaian untuk menghubungkan NodeMCU dan TMP36. Berikut rangkaian yang dibuat.
2. Selanjutnya
menuliskan kode program pada software Arduino IDE. Dituliskan kode program
untuk memonitor suhu sensor TMP6 dari web browser menggunakan NodeMCU. Berikut
kode program yang perlu dituliskan di Arduino IDE.
3. Selanjutnya
melakukan pengujian. Pada web browser di laptop dituliskan alamat IP dari program perangkat yang dibuat.
Untuk mendapatkan IP dilakukan dengan membuka Serial Monitor, disana akan
terdapat IP-nya. Lalu, copykan saja IP tersebut pada browser maka web browser
program akan terbuka.
Pada
tampilan web browser dapat dilihat suhu yang dibaca oleh sensor ditampilkan
pada web browser.
Daftar Pustaka
Adani, M. R.
(2020, November 23). Mengenal Apa Itu Internet of Things dan Contoh
Penerapannya. Retrieved from Sekawan Media:
https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/
Apa itu NodeMCU V3 & Fungsinya dalam IoT (Internet of
Things). (2020, Februari 22). Retrieved from Ardutech.com:
https://www.ardutech.com/apa-itu-nodemcu-v3-fungsinya-dalam-iot-internet-of-things/
Baharsyah, A. N. (2019, Agustus 26). Pengertian Internet
of Things (IoT): Semua Hal yang Perlu Kamu Tahu. Retrieved from Jagoan
Hosting: https://www.jagoanhosting.com/blog/pengertian-internet-of-things-iot/
Kho, D. (n.d.). Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya.
Retrieved from Teknik Elektronika:
https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/
Pengertian Resistor, Jenis dan Fungsi Resistor (LENGKAP). (2016, Oktober).
Retrieved from Studi Elektronika: https://www.webstudi.site/2016/10/pengertian-resistor-dan-jenis-jenis.html
Saputro, T. T. (2017, April 19). Mengenal NodeMCU:
Pertemuan Pertama. Retrieved from Embeddednesia.com:
https://embeddednesia.com/v1/tutorial-nodemcu-pertemuan-pertama/
Zakaria. (2020, Agustus 1). Pengertian Breadboard Beserta
Prinsip Kerja, Jenis dan Harga Breadboard. Retrieved from Nesabamedia:
https://www.nesabamedia.com/pengertian-breadboard/
0 komentar:
Posting Komentar