PWM (PULSE WIDTH MODULATION) || IoT Pertemuan 10
PWM (Pulse Width Modulation)
1. Internet of Things
Internet of Things (IoT) adalah suatu konsep atau program dimana sebuah
objek memiliki kemampuan untuk mentransmisikan atau mengirimkan data melalui
jaringan tanpa menggunakan bantuan perangkat komputer dan manusia. Perkembangan IoT
dapat dilihat mulai dari tingkat konvergensi teknologi nirkabel,
microelectromechanical (MEMS), internet, dan QR (Quick Responses) Code. IoT juga sering diidentifikasi dengan
RFID (Radio Frequency Identification)
sebagai metode komunikasi. IoT juga mencakup teknologi berbasis sensor,
seperti teknologi nirkabel dan QR Code yang sering dijumpai. Banyak sekali teknologi yang telah
menerapkan sistem IoT, sebagai contoh sensor cahaya, sensor suara dari
teknologi Google terbaru, yaitu Google Ai, dan Amazon Alexa.
Ada sekitarnya tujuh prinsip
dasar yang menopang IoT sebagai berikut:
1. Big Analog Data
Big
Analog Data bisa didapatkan dari berbagai macam
sumber yang sifatnya alami seperti cahaya, sinyal radio, getaran, suhu, dan
sebagainya, serta bisa dihasilkan oleh peralatan mekanis atau elektronik. Big Analog Data adalah
tipe Big Data yang
terbesar dan tercepat jika dibandingkan dengan tipe-tipe Big Data lainnya.
2. Perpetual Connectivity
Perpetual
Connectivity merupakan konektivitas yang terus-menerus
menghubungkan perangkat ke internet. IoT yang selalu terhubung dan aktif dapat
memberikan tiga manfaat utama seperti:
c.
3. Really Real Time
Definisi real time untuk IoT dimulai dari
sensor atau saat data diperoleh. Real
time untuk IoT tidak dimulai ketika data mengenai switch jaringan atau sistem
komputer. Real time diperlukan
untuk menentukan respons langsung dari sistem kontrol.
4. The Spectrum of Insight
“Spectrum of Insight” berasal dari data IoT yang berkaitan dengan
posisinya dalam lima fase data
flow yaitu real time, in motion (bergerak), early life, at rest (saat istirahat), dan
arsip. Di ujung lain dari spektrum, data yang diarsipkan di pusat data
atau cloud dapat
diambil untuk analisis komparatif terhadap data yang lebih baru.
5. Immediacy Versus Depth
Dengan berbekal komputer
dan solusi IoT di era digital ini, akan ada pertukaran antara kecepatan dan
kedalaman yang didapatkan. Artinya, seseorang bisa langsung mendapatkan “Time-to-Insight” pada analitik yang
belum sempurna seperti perbandingan suhu atau transformasi Fourier cepat untuk
menentukan apakah memutar roda pada trem akan menyebabkan kecelakaan. Time (waktu) di sini dibutuhkan
untuk mendapatkan insight (wawasan)
yang mendalam tentang suatu data. Data yang dikumpulkan membutuhkan waktu yang
lama untuk dianalisis dan sejumlah besar perangkat komputer back-end.
6. Shift Left
Drive untuk mendapatkan wawasan tersebut akan menghasilkan
komputasi dan analisis data canggih yang biasanya disediakan untuk cloud atau pusat data.
7. The Next V
Big Data biasanya ditandai dengan “V” yaitu Volume, Velocity, Variety, dan Value. The next V yang dimaksud adalah Visibility. Ketika data dikumpulkan, para ilmuwan data di seluruh dunia harus bisa melihat dan mengaksesnya sesuai kebutuhan. Visibilitas menawarkan kemudahan yang menjadikan pengguna tidak harus mentransfer sejumlah besar data ke orang atau lokasi yang jauh.
Terdapat lima unsur
pembentuk dari IoT yaitu:
1. Artificial Intelligence
Artificial Intelligence
(AI) atau berarti kecerdasan buatan merupakan merupakan sebuah penemuan yang
dapat memberikan kemampuan bagi setiap teknologi atau mesin untuk berpikir.
Jadi, AI dilakukan dengan mengumpulkan berbagai data, pemasangan jaringan, dan
pengembangan algoritma dari kecerdasan buatan. Sehingga, dari yang awalnya
sebuah mesin hanya dapat melaksanakan perintah dari pengguna secara langsung,
sekarang dapat melakukan berbagai aktivitas sendiri tanpa menunggu instruksi dari
pengguna.
2. Konektivitas
Konektivitas atau disebut
dengan hubungan koneksi antar jaringan. Di dalam sebuah sistem IoT yang terdiri
dari perangkat kecil, setiap sistem akan saling terhubung dengan jaringan.
Sehingga dapat menciptakan kinerja yang lebih efektif dan efisien. Untuk
standar biaya pemasangan jaringan tidak selalu membutuhkan jaringan yang besar
dan biaya yang mahal. Juga dapat merancang sistem perangkat dengan menggunakan
jaringan yang lebih sederhana dengan biaya yang lebih murah.
3. Perangkat ukuran kecil
Di dalam perkembangan
teknologi masa kini, semakin kecil sebuah perangkat maka akan menghasilkan
biaya yang lebih sedikit, namun efektifitas dan skalabilitas menjadi tinggi.
Sehingga di masa yang akan datang, dapat lebih mudah menggunakan perangkat
teknologi berbasis IoT dengan nyaman, tepat, dan efisien.
4. Sensor
Sensor merupakan unsur
yang menjadi pembeda dari IoT dengan mesin canggih yang lain. Dengan adanya
sensor, mampu untuk mendefinisikan sebuah instrumen, yang mana dapat mengubah
IoT dari jaringan standar yang cenderung pasif menjadi sistem aktif yang
terintegrasi dengan dunia nyata.
5. Keterlibatan aktif
Banyak mesin modern yang
masih menggunakan keterlibatan (engagement) secara pasif. Namun, yang
menjadi pembeda dari mesin yang lain, IoT telah menerapkan metode paradigma
aktif dalam berbagai konten, produk, serta layanan yang tersedia.
IoT sangat membawa manfaat dalam kehidupan.
Ada beberapa IOT diantaranya:
1. Memudahkan proses konektivitas
IoT memudahkan dalam
proses konektivitas antar perangkat atau mesin. Semakin koneksi antar jaringan
baik, maka sistem perangkat dapat berjalan dengan lebih cepat dan fleksibel.
2. Ketercapaian efisiensi
IoT dapat membantu
tercapainya efisiensi kerja. Semakin banyak konektivitas jaringan yang
terbentuk, semakin kecil pula jumlah penurunan waktu untuk melakukan tugas.
Sehingga, aktivitas dan kinerja manusia menjadi lebih terbantu dengan adanya
IoT.
3. Meningkatkan efektivitas
monitoring kegiatan
Dengan menggunakan IoT,
efektivitas untuk mengontrol dan monitoring sebuah pekerjaan menjadi lebih
mudah. Selain itu, teknologi cerdas juga mampu untuk memberikan rekomendasi
atau alternatif pekerjaan yang lebih mudah bagi pengguna.
2. Arduino
Arduino adalah kit elektronik atau papan
rangkaian elektronik open source yang
di dalamnya terdapat komponen utama yaitu sebuah chip mikrokontroler dengan
jenis AVR dari perusahaan Atmel. Arduino merupakan
pengendali mikro single-board yang dirancang untuk memudahkan penggunaan
elektronik dalam berbagai bidang. Mikrokontroler itu sendiri adalah chip atau IC
(integrated circuit) yang bisa diprogram menggunakan komputer. Tujuan
menanamkan program pada mikrokontroler adalah agar rangkaian elektronik dapat
membaca input, memproses input tersebut dan kemudian menghasilkan output sesuai
yang diinginkan. Jadi mikrokontroler bertugas sebagai otak yang mengendalikan
input, proses dan output sebuah rangkaian elektronik.
Bahasa pemrograman Arduino adalah bahasa C. Tetapi bahasa ini sudah
dipermudah menggunakan fungsi-fungsi yang sederhana sehingga pemula pun bisa
mempelajarinya dengan cukup mudah.
Arduino memiliki kelebihan diantaranya:
1. Tidak perlu perangkat chip programmer karena di dalamnya sudah ada
bootloader yang akan menangani upload program dari komputer.
2. Sudah memiliki sarana komunikasi USB, sehingga pengguna Laptop yang
tidak memiliki port serial/RS323 bisa menggunakan nya.
3. Bahasa pemrograman relatif mudah karena software Arduino dilengkapi
dengan kumpulan library yang cukup lengkap.
4. Memiliki modul siap pakai (shield) yang bisa ditancapkan pada board
Arduino. Misalnya shield GPS, Ethernet, SD Card, dan lainnya.
5. Murah, papan (perangkat keras)
Arduino biasanya dijual relatif murah dibandingkan dengan platform mikrokontroler
pro lainnya. Jika ingin lebih murah lagi, tentu bisa dibuat sendiri dan itu
sangat mungkin sekali karena semua sumber daya untuk membuat sendiri Arduino
tersedia lengkap di website Arduino bahkan di website-website komunitas Arduino
lainnya. Tidak hanya cocok untuk Windows, namun juga cocok bekerja di Linux.
6. Softwawre open source, tersedia
bagi para pemrogram berpengalaman untuk pengembangan lebih lanjut. Bahasanya
bisa dikembangkan lebih lanjut melalui pustaka-pustaka C++ yang berbasis pada
Bahasa C untuk AVR.
7. Hardware open source. Perangkat
keras Arduino berbasis mikrokontroler ATMEGA8, ATMEGA168, ATMEGA328 dan
ATMEGA1280 (yang terbaru ATMEGA2560). Dengan demikian siapa saja bisa
membuatnya perangkat keras Arduino ini, apalagi bootloader tersedia langsung
dari perangkat lunak Arduino IDE-nya. Bisa juga menggunakan breadoard untuk
membuat perangkat Arduino beserta periferal-periferal lain yang dibutuhkan.
Dari segi hardware Arduino
memiliki keistimewaan diantaranya:
1. Soket
USB
Soket USB adalah soket kabel
USB yang disambungkan kekomputer atau laptop, yang berfungsi untuk mengirimkan
program ke arduino dan juga sebagai port komunikasi serial. Jadi tidak
diperlukan lagi downloader eksternal untuk mendownload program ke IC arduino.
2. Input/output
digital dan input analog
Input/output digital dalam
arduino fungsinya adalah membaca atau mengirim data berupa data analog maupun digital
dari rangkaian terintegrasi dengan arduino, biasanya pin input/output analog
dan digital berada pada barisan terpisah.
3. Catu
daya
Catu daya pada arduino bisa
menggunakan socket USB dan terdapat pula aocket DC 12V untuk tipe tertentu. Di
dalam board arduino sudah tersedia IC regulator untuk menstabilkan dan
menyuplay tegangan ke modul arduino.
4. Ukuran fisik
Ukuran fisik untuk satu board arduino reltif kecil karena dibangun menggunakan komponen SMD (Surface Mounted Device) yaitu komponen yang sangat kecil, biasanya terdapat pada board HP dan motherboard sehingga sangat ringkas dan tahan terhadap berbagai situasi.
3. Breadboard
Breadboard adalah papan plastik
persegi panjang dengan banyak lubang kecil di dalamnya. Breadboard merupakan sebuah
board atau papan yang berfungsi untuk merancang sebuah rangkaian elektronik
sederhana. Umumnya
breadboard terbuat dari bahan plastik yang juga sudah terdapat berbagai lubang.
Lubang tersebut sudah diatur sebelumnya sehingga membentuk pola yang didasarkan
pada pola jaringan di dalamnya. Selain itu, breadboard yang bisa ditemukan di
pasaran umumnya dibagi menjadi 3 ukuran yaitu mini breadboard, medium
breadboard, dan large breadboard. Untuk mini breadboard, ia memiliki kurang
lebih 170 titik. Sementara untuk medium
breadboard sudah dilengkapi dengan kurang lebih 400 titik. Large breadboard
memiliki lubang kurang lebih 830.
Kegunaan breadboard yaitu sebagai media
penghantar (konduktor listrik) sekaligus tempat kabel jumper dilekatkan. Sehingga arus dari satu komponen bisa terdistribusi dengan baik sesuai
keinginan ke komponen lain tanpa harus merepotkan pengguna untuk melakukan
penyolderan atau melakukan bongkar pasang.
Salah satu kelebihan dari
penggunaan breadboard adalah
komponen-komponen yang telah dirakit tak akan rusak dan mudah untuk dibongkar
pasang. Ini karena papan breadboard merupakan
papan tanpa solder (solderless).
Komponen
tersebut juga masih bisa dirangkai kembali untuk membentuk rangkaian yang
lainnya.
Satu baris lubang pada breadboard
memiliki fungsi yang sama. Prinsip kerja dari breadboard yaitu:
1. 2 pasang pada jalur bawah dan atas terkoneksi secara horizontal sampai
menuju ke bagian tengah pada breadboard. Biasanya, akan difungsikan sebagai
jalur dari tombol power maupun juga jalur sinyal. Beberapa contohnya adalah
digunakan untuk jalur komunikasi maupun clock.
2. 5 lubang yang terdapat di komponen bagian tengah digunakan sebagai
lokasi untuk melakukan perakitan komponen. Jalur kelima tersebut terkoneksi
secara vertikal sampai menuju ke bagian tengah pada breadboard.
3. Pembatasan pada bagian tengah breadboard biasanya akan difungsikan
sebagai tempat untuk menancapkan IC
component.
Breadboard memiliki beberapa jenis. Perbedaan masing-masing breadboard biasanya akan terlihat dari perbedaan jumlah lubang koneksi yang ada padanya. Jenis-jenis breadboard yaitu sebagai berikut:
1. Mini
Breadboard
Mini breadboard merupakan jenis terkecil dari papan elektronil
solderless. Mini breadboard digunakan untuk membuat sebuah rangkaian mini yang
tidak membutuhkan komponen elektronik dalam jumlah banyak. Jumlah lubang
koneksi yang dimiliki oleh mini breadboard adalah kurang lebih 170 titik. Titik
koneksi digunakan sebagai jalur koneksi dari komponen-komponen elektronik
tersebut.
2. Medium
Breadboard
Medium breadboard merupakan breadboard yang juga
dinamakan sebagai half breadboard. Hal ini karena jumlah
lubang koneksinya merupakan setengah dari jumlah lubang yang dimiliki oleh
jenis yang paling besar. Titik koneksi yang dimiliki oleh breadboard yang satu
ini kurang lebih sebanyak 400.
3. Large Breadboard
Large breadboard merupakan jenis yang paling besar. Digunakan membuat sebuah koneksi komponen elektronik dalam jumlah besar, maka bisa menggunakan large breadboard. Jumlah titik yang dimiliki adalah sebanyak 830 titik.
4. Resistor
Resistor adalah komponen
elektronika pasif yang memiliki nilai resistansi atau hambatan tertentu yang
berfungsi untuk membatasi dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian
Elektronika. Resistor atau sering disebut dengan hambatan atau tahanan dan
biasanya disingkat dengan huruf “R”. Satuan hambatan atau resistansi resistor
adalah OHM (Ω). Resistor fungsi
utama yaitu menghambat/membatasi jumlah arus input atau arus yang mengalir
masuk ke dalam satu rangkaian, dimana kemampuan resistor dalam membatasi arus
masuk sesuai dengan spesifikasi resistor tersebut. Sesuai dengan
namanya resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari bahan karbon.
Fungsi-fungsi resistor di dalam rangkaian elektronika
diantaranya sebagai berikut:
1.
Fungsi resistor sebagai pembatas arus listrik.
2.
Fungsi resistor sebagai pengatur arus
listrik dan tegangan output pada power supplay.
3.
Fungsi resistor sebagai pembagi tegangan
listrik.
4.
Fungsi resistor sebagai penurun tegangan
listrik.
5. Fungsi resistor untuk
aplikasi power karena membutuhkan frekuensi respon yang baik, daya yang tinggi
dan nilai yang lebih besar daripada power wirewound resistor.
6. Fungsi resistor untuk
aplikasi DC yang membutuhkan keakuratan yang sangat tinggi. Contoh aplikasi
penggunaan resistor ini adalah DC Measuring equipment, dan reference gulators
untuk voltage regulator dan decoding Network.
7. Fungsi resistor sebagai
standart didalam verifikasi keakuratan dari suatu alat ukur resistif.
Berikut
ini beberapa bahan yang paling umum digunakan dalam pembuatan resistor:
1. Komposisi Karbon
Memiliki
daya rendah hingga menengah, toleransi dan satbilitas yang dihasilkan dari
resistor komposis karbon relatif buruk, disamping itu juga menghasilkan lebih
banyak noise dibanding tipe resistor lainnya.
2. Film Karbon
Memiliki
daya rendah, toleransi serta stabilitas yang dihasilkan lumayan bagus, serta
tidak menghasilkan banyak noise.
3. Film Metal
Memiliki
daya rendah hingga menengah, toleransi serta stabilitas yang dihasilkan dari
ressitor jenis ini sangat baik, disamping itu hampir tidak ada noise yang dihasilkan.
4. Gulungan Kawat
Memiliki daya tinggi hingga sangat tinggi, toleransi yang dihasilkan sangat baik serta stabilitas yang juga baik, disamping itu hampir tidak ada noise yang dihasilkan.
5. LED
Light-emitting diode (LED) adalah perangkat semikonduktor yang memancarkan
cahaya tampak ketika arus listrik melewatinya. LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya
monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang
terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED
tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat
memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering dijumpai
pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya.
Bentuk LED mirip dengan sebuah bohlam (bola lampu) yang kecil dan dapat
dipasangkan dengan mudah ke dalam berbagai perangkat elektronika. Berbeda dengan
lampu pijar, LED tidak memerlukan pembakaran filamen sehingga tidak menimbulkan
panas dalam menghasilkan cahaya. Oleh karena itu, saat ini LED yang
bentuknya kecil telah banyak digunakan sebagai lampu penerang dalam LCD TV yang
mengganti lampu tube.
LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping
sehingga menciptakan junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam
semikonduktor adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada
semikonduktor yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang
diinginkan. Ketika LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda
(P) menuju ke Katoda (K). Kelebihan Elektron pada N-Type material akan
berpindah ke wilayah yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan
positif (P-Type material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan
photon dan memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).
Beberapa fungsi dari LED di kehidupan sehari-hari yaitu:
1. LED berfungsi sebagai
sensor infrared pada
remote TV, remote AC, dan remot-remot lainnya, bahkan smartphone juga memasang
led ini untuk fitur infrared-nya.
2. Teknologi LED sudah banyak
digunakan pada untuk layar monitor komputer atau televisi.
3. LED digunakan untuk lampu
indikator atau petunjuk dalam rangkaian elektronika dengan ragam warnanya.
4. LED juga digunakan pada
kendaraan bermotor sebagai lampu sen, atau lainnya.
LED memiliki
kelebihan dari pada lampu lainnya. Kelebihan LED diantaranya:
1.
Lampu yang menggunakan teknologi
LED lebih hemat energy.
2.
Lebih aman.
3.
Awat atau tahan lama
dibandingkan jenis lampu lain.
4.
Tidak memancarkan panas,
sehingga faktor ini yang menjadikan lampu ini hemat energy.
5.
Lebih terang.
Adapun kekurangan LED
diantaranya:
1. Harga lampu LED terbilang mahal daripada lampu lainnya.
2. Penggunaan lampu LED ini belum menyeluruh ke berbagai daerah.
6. PWM
PWM
(Pulse Width Modulation) atau diterjemahkan menjadi Modulasi Lebar
Pulsa. PWM adalah suatu teknik modulasi yang mengubah lebar pulsa (pulse width)
dengan nilai frekuensi dan amplitudo yang tetap. PWM dapat dianggap sebagai
kebalikan dari ADC (Analog to Digital Converter) yang mengkonversi sinyal
Analog ke Digital. PWM ini digunakan menghasilkan sinyal analog dari perangkat
Digital (contohnya dari Mikrokontroller). Dapat juga dikatakan PWM secara umum adalah sebuah cara memanipulasi lebar sinyal
yang dinyatakan dengan pulsa dalam suatu perioda, untuk mendapatkan tegangan
rata-rata yang berbeda.
Rangkaian-rangkaian
seperti Inverter, Konverter, Switch mode power supply (SMPS) dan Pengontrol
kecepatan (Speed Controller) adalah rangkaian-rangkaian memiliki banyak sakelar
elektronik di dalamnya. Sakelar-sakelar elektronik yang digunakan pada
rangkaian tersebut umumnya adalah komponen elektronik daya seperti MOSFET,
IGBT, TRIAC dan lain-lainnya. Untuk mengendalikan sakelar elektronik daya
semacam ini, biasanya menggunakan sesuatu yang disebut sinyal PWM. Selain itu,
sinyal PWM juga sering digunakan untuk mengendarai motor Servo dan juga
digunakan untuk melakukan tugas-tugas sederhana lainnya seperti mengendalikan
kecerahan LED. Beberapa Contoh
aplikasi PWM adalah pemodulasian data untuk telekomunikasi, pengontrolan daya
atau tegangan yang masuk ke beban, kecerahan lampu, regulator tegangan, audio
effect dan penguatan, serta aplikasi-aplikasi lainnya
Pada board arduino uno, pin yang bisa dimanfaatkan untuk PWM adalah pin
yang diberi tanda tilde (~), yaitu pin 3, 5, 6, 9, 10, dan pin 11. Pin-pin
tersebut merupakan pin yang bisa difungsikan untuk input analog atau output
analog. Oleh sebab itu, jika akan menggunakan PWM pada pin ini, bisa dilakukan
dengan perintah analogWrite();.
PWM pada arduino bekerja pada frekuensi 500Hz, artinya 500 siklus/ketukan dalam satu detik. Untuk setiap siklus, bisa memberi nilai dari 0 hingga 255. Ketika memberikan angka 0, berarti pada pin tersebut tidak akan pernah bernilai 5 volt (pin selalu bernilai 0 volt). Sedangkan jika memberikan nilai 255, maka sepanjang siklus akan bernilai 5 volt (tidak pernah 0 volt). Jika memberikan nilai 127 (kita anggap setengah dari 0 hingga 255, atau 50% dari 255), maka setengah siklus akan bernilai 5 volt, dan setengah siklus lagi akan bernilai 0 volt. Sedangkan jika jika memberikan 25% dari 255 (1/4 * 255 atau 64), maka 1/4 siklus akan bernilai 5 volt, dan 3/4 sisanya akan bernilai 0 volt, dan ini akan terjadi 500 kali dalam 1 detik. Lebar pulsa PWM disebut juga Duty Cycle atau siklus tugas yang dinyatakan dalam persen (%) sehingga semakin tinggi duty cyclenya dalam persen maka lebar pulsa high-nya juga semakin lebar.
7. Alat dan Bahan Praktikum
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat rangkaian
arduino dengan LED untuk mengontrol besar cahaya:
1.
Tinkercad
(sebagai website arduino simulator)
2.
Arduino
3.
Breadboard
Small
4. Resistor
5. LED
8. Cara Membuat Rangkaian Arduino dan LED (kontrol cahaya)
Untuk membuat rangkaian arduino dan LED penulis menggunakan arduino
simulator untuk membuat rangkaian, menuliskan kode program dan melakukan
pengujian. Berikut ini langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat rangkaian arduino
dengan LED, dan penulisan kode program serta pengujiannya di tinkercad:
1. Buka
https://www.tinkercad.com pada browser. Ini merupakan website
arduino simulator. Sebelum masuk ke website tersebut perlu melakukan registrasi
terlebih dahulu untuk membuat sebuah akun. Setelah itu, baru bisa menggunaka
tinkercad untuk membuat rangkaian.
2. Setelah masuk ke halaman dashboard tinkercad, pada sidebar pilih menu Circuits. Kemudian, klik Create new Circuit untuk membuat projek baru yang akan dibuat rangkaian arduinonya. Terdapat merupakan halaman kerja yang pada halaman ini dilakukan rangkaian arduino. Di sebelah kanan dapat dilihat berbagai macam alat yang dapat digunakan untuk membuat rangkaian.
3. Masukkan komponen-komponen yang dibutuhkan dalam membuat rangkaian ini. Komponen yang dibutuhkan yaitu arduino, breadboard small, resistor, dan LED. Untuk mencari komponen tersebut bisa di cari dengan menuliskan di kolom Search. Untuk menampilkan komponen pada halaman kerja dilakukan dengan mengklik komponen di sebelah kiri lalu klik halaman kerja tempat komponen tersebut diletakkan. Kemudian, susunlah semua komponen tersebut seperti berikut ini.
4. Kemudian, hubungkan setiap komponen dengan menggunakan kabel. Untuk menghubungkannya dilakukan dengan mengklik pin awal ke pin tujuan yang hendak dihubungkan. Penggunaan warna pada proses menghubungkan ini hanya untuk mempermudah membedakannya saja. Hubungkan setiap komponen seperti berikut.
5. Setelah semua rangkaian selesai dibuat, maka selanjutnya menuliskan kode program. Untuk menuliskan kode program dilakukan dengan klik Code, lalu pilih Text.
Pada tampilan pemberitahuan seperti berikut ini klik saja Continue untuk membuka halaman text kode programnya.
6. Selanjutnya menuliskan kode program yang diperlukan rangkaian ini untuk membuat lampu pada LCD menyala berkelap kelip dengan warna yang berbeda. Tuliskan kode program yang diperlukan pada halaman yang tersedia. Berikut ini kode program yang dituliskan.
Pada kode program void setup() dituliskan pin-pin yang dihubungkan
antara arduino dengan LED, dimana pin 13, 11 dan 10 sebagai output karena LED
merupakan output yang akan memancarkan cahaya. Kemudian, void loop() merupakan
proses yang akan dijalankan berulang, dimana variabel akan membaca nilai dari
pin analog. Dituliskan bahwa pin 13 dengan HIGH artinya kekuatan cahaya LED
maksimal, pin 11 dengan 100 artinya cahaya agak redup dan pin 10 dengan 10
artinya cahaya lampu sangat redup.
7. Tahap terakhir yaitu pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan memulai simulasi rangkaian yang telah dibuat. Untuk memulai simulasi klik Start Simulation.
Dapat dilihat cahaya yang dipancarkan LED masing-masing berbeda. LED yang terhubung dengan pin 13 memancarkan cahaya yang terang, LED yang terhubung dengan pin 11 memancarkan cahaya yang agak redup dan LED yang terhubung dengan pin 10 memancarkan cahaya yang sangat redup.
8. Selanjutnya,
melakukan percobaan lain dengan rangkaian yang sama. Tulis kode program berikut
ini.
Pada kode program void setup() dituliskan pin yang dihubungkan antara
arduino dengan LED, dimana pin 10 sebagai output karena LED merupakan output
yang akan memancarkan cahaya. Kemudian, void loop() merupakan proses yang akan
dijalankan berulang, dimana variabel akan membaca nilai dari pin analog. Dituliskan
perulangan dengan for untuk menampilkan kondisi LED yang terhubung dengan pin
10.
9. Kemudian
dilakukan kembali pengujian dengan mengklik Start Simulation. Dapat dilihat bahwa
cahaya LED yang terhubung dengan pin 10 memancarkan cahaya yang terang,
sedangkan LED lain mati karena tidak diatur dalam kode programnya.
Daftar Pustaka
Adani, M. R.
(2020, November 23). Mengenal Apa Itu Internet of Things dan Contoh
Penerapannya. Retrieved from Sekawan Media:
https://www.sekawanmedia.co.id/pengertian-internet-of-things/
Baharsyah, A. N. (2019, Agustus 26). Pengertian Internet
of Things (IoT): Semua Hal yang Perlu Kamu Tahu. Retrieved from Jagoan
Hosting: https://www.jagoanhosting.com/blog/pengertian-internet-of-things-iot/
Efendi, I. (n.d.). Pengertian dan Kelebihan Arduino.
Retrieved from IT-Jurnal: https://www.it-jurnal.com/pengertian-dan-kelebihan-arduino/
Kho, D. (n.d.).
Pengertian LED (Light Emitting Diode) dan Cara Kerjanya. Retrieved from
Teknik Elektronika:
https://teknikelektronika.com/pengertian-led-light-emitting-diode-cara-kerja/
Kho, D. (n.d.). Pengertian PWM (Pulse Width Modulation
atau Modulasi Lebar Pulsa). Retrieved from Teori Elektronika:
https://teknikelektronika.com/pengertian-pwm-pulse-width-modulation-atau-modulasi-lebar-pulsa/
Kho, D. (n.d.). Pengertian Resistor dan Jenis-jenisnya.
Retrieved from Teknik Elektronika:
https://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/
Mengenal Arduino : Pengertian, Sejarah, Kelebihan dan Jenis-
Jenisnya. (2018, Agustus 7). Retrieved from Andalan Elektro:
https://www.andalanelektro.id/2018/08/mengenal-arduino.html
Pengertian Resistor, Jenis dan Fungsi Resistor (LENGKAP). (2016, Oktober).
Retrieved from Studi Elektronika:
https://www.webstudi.site/2016/10/pengertian-resistor-dan-jenis-jenis.html
Zakaria. (2020, Agustus 1). Pengertian Breadboard Beserta
Prinsip Kerja, Jenis dan Harga Breadboard. Retrieved from Nesabamedia:
https://www.nesabamedia.com/pengertian-breadboard/