PENGENALAN
BASIS DATA
Oleh Sefhia Febriana Budiarti
A.
Pengantar Basis Data
Database berasal
dari dua kata yaitu data dan base.
Data adalah keadaan yang diperoleh dari fakta yang ada didunia nyata. Salah
satu bentuk data adalah tulisan.
Sedangkan base (basis) adalah tempat
berkumpulnya sesuatu. Jadi, secara sedehana database
adalah sekumpulan data yang saling berelasi.
Basis data (database) adalah kumpulan data yang disimpan secara sistematis di dalam
komputer yang dapat diolah atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak (program
aplikasi) untuk menghasilkan informasi.
Berikut contoh
penggunaan basis data dalam kehidupan sehari-hari sebagai berikut :
1.
Pada ponsel genggam
biasanya kita menyimpan nomor kontak orang lain. Nomor yang kita simpan itu
secara otomatis dapat terurut sesuai abad. Apabila kita melakukan penggilan
masuk atau keluar semua akan terekam di ponsel kita.
2.
Saat melakukan
pembayaran di supermarket ke kasir kita akan mendapatkan struk pembelian dimana
dalam struk tersebut akan tercantum nama barang yang kita beli, harga barang,
diskonnya atau pajaknya.
3.
Di perusahaan untuk
membantu mencari informasi dari operasional perusahaan seperti jumlah karyawan,
gaji karyawan, jam kerja lembur ataupun prosedur yang ada di alam perusahaan
dapat dilakukan dengan menggunakan database.
B.
Tujuan Basis Data
Beberapa tujuan penggunaan basis data adalah sebagai berikut
:
1) Kecepatan dan
Kemudahan (Speed), melalui basis data diharapkan pengguna dapat melakukan
penyimpanan, perubahan dan menampilkan kembali dengan cepat dan mudah.
2) Efisiensi
Ruang Penyimpanan (Space), penggunaan basis data mampu mengurangi pengulangan atau
redundansi data. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan sejumlah pengkodean
atau dengan membuat relasi-relasi (dalam bentuk file) antara kelompok data yang saling berhubungan.
3) Keakuratan (Accuracy), melalui basis data keakuratan data
lebih terjaga dengan menerapkan aturan dan batasan tertentu (constraint), tipe data, domain data dan
keunikan data.
4) Ketersediaan
(Availability),
dengan database data yang sudah tidak
dipakai dapat dipisahkan dari sistem database
yang sedang aktif. Hal ini dapat dilakukan dengan cara penghapusan atau
memindahkannya ke media backup untuk
menghemat ruang penyimpanan. Selain itu dapat memanfaatkan teknologi jaringan
komputer agar data yang berada di suatu lokasi atau cabang dapat juga diakses
oleh lokasi atau cabang lainnya.
5) Kelengkapan (Completeness), agar data yang dikelola senantiasa
lengkap baik relatif terhadap kebutuhan pemakai maupun terhadap waktu. Hal ini
dapat dilakukan melalui penambahan record-record data, perubahan struktur basis
data, menambah field pada tabel atau
menambah tabel baru.
6) Keamanan (Security), walaupun tidak semua sistem basis
data menerapkannya, keamanan dalam penggunaan basis data diperlakukan pada
sistem yang besar dan serius. Dengan penerapan ini, setiap pengguna dibedakan
hak aksesnya yakni ditentukan objek-objek mana saja yang bisa diakses dan
proses apa saja yang bisa dia dilakukan.
7) Kebersamaan (Sharability), agar data yang dikelola oleh sistem
mendukung lingkungan multiuser (banyak
pemakai) dengan menjaga atau menghindari munculnya masalah baru seperti
inkonsistensi data (perubahan data yang dilakukan oleh beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau
kondisi deadlock (banyak pemakai yang
saling menunggu untuk menggunakan data).
C.
Fungsi
Basis Data
Adapun
fungsi dari adanya basis data ini yaitu sebagai
berikut :
1)
Mengelompokkan data
untuk mempermudah identifikasi data. Database menyiapkan data sesuai dengan
permintaan user terhadap sesuatu
informasi dengan cepat dan akurat. Contohnya melalui software DBMS petugas bank dapat mencari profil informasi seorang
nasabah dalam hitungan detik.
2)
Menghindari data ganda
dan inkonsistensi data. Software DBMS
untuk menjalankan database komputer
mempunyai kemampuan menginformasikan kepada user
pada saat input data apabila data
yang akan diinput sudah ada adalam database.
3)
Memudahkan akses
peyimpanan data, mengedit data, dan meghapus data.
4)
Menjaga kualitas data
dan informasi sesuai agar tetap sama, data tidak hilang selama penyimpanan di database.
5)
Memecahkan masalah
penyimpanan data konvensional yang memakan ruang database konvensional berbasis kertas sangat memakan ruangan.
Dengan teknologi database data dalam
kertas bisa ditransfer menjadi file
digital dan disimpan dalam database server.
6)
Mendukung aplikasi
yang membutuhkan ruang penyimpanan. Database
sebagai penyedia ruang untuk menyimpan data data aplikasi dan sistem sebuah komputer.
D.
Sitem
Pemrosesan File
Dulu, sistem yang digunakan untuk mengelola data
dilakukan secara tradisional dengan menyimpan record-record pada file. Record-record yang disimpan dalam file secara terpisah, dimana masing
masing file diperuntukkan hanya untuk
satu program aplikasi disebut dengan sistem pemrosesan file. Keterbatasan dari sistem pemrosesan file diantaranya :
1.
Kerangkapan data (redundasi) dan
ketidakkonsistensi data (inkonsestensi)
Karena file dan program disusun oleh orang yang
berbeda, sehingga memungkinkan terangkapnya sejumlah data. Selain itu, apabila
terjadi perubahan pada suatu data, maka data di file lailn tidak ikut diperbaharui.
2.
Kesukaran dalam mengakses data
Adanya
permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program, sehingga
tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
3.
Data terisolir
Data mungkin
saja tersebar dalam beberapa file
dengan format yang berbeda-beda, sehingga akan sulit menentukan pogram baru
untuk mengambil data yang sesuai.
4.
Keamanan data
Tidak semua
orang dapat mengakses data, tetapi sejak
program ditambahkan secara ad-hoc
sulit untuk melaksanakan pengamanan seperti yang diinginkan.
5.
Data dependence
Jika terjadi perubahan
pada program maka pemakai tidak
mengakses data.
Perbedaan antara sistem
pemrosesan file dan basis data dapat dijelaskan sebagai berikut:
Sistem Pemrosesan File
|
Basis Data
|
Kesukaran mengakses data dan mendapatkan data
|
Mudah mengakses dan mendapatkan data
|
Timbul redundansi data dan inkonsistensi data
|
Redundansi data dan inkonsistensi data minim
|
Sulit dilakukan pengembangan aplikasi (kaku)
|
Mudah dilakukan pengembangan aplikasi (luwes)
|
Program oriented
|
Data oriented
|
Tabel
Perbedaan sistem pemrosesan file dan basis data
Saat ini seiring berkembangnya zaman, sistem pemrosesan file mulai ditinggalkan dan beralih ke
sistem database karena dinggap lebih
memudahkan dan tidak manual lagi. Pada sistem database ini record-record
data disimpan pada satu tempat yakni database
dan diatara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS (Database Management System).
E.
Pengguna Basis Data
Pada tingkat pemakai, database
dikelompokkan menjadi beberapa tingkat pemakai yaitu antara lain sebagai
berikut :
1)
Database
Administrator, ialah manusia yang mengorganisasi seluruh sistem basis data.
Database adaministrator memiliki
tanggung jawab penuh dalam manajemen database
meliputi pengaturan hak akses, koordinasi dan monitoring serta bertanggung
jawab terhadap kebutuhan hardware dan
software. Dalam pekerjaannya biasanya
dibantu oleh staf Admin.
2)
Database
Designer, adalah manusia yang
bertugas merancang dan mengembangkan database.
Database designer bertanggung jawab dalam identifikasi data yang tersimpan
dalam database, menentukan struktur
data yang tepat untuk disimpan dalam database.
Database designer memerlukan
koordinasi akan kebutuhan user database.
3)
Application
Programmer, ialah penggunaa yang berinteraksi
dengan basis data melalui Data
Manipulation Language (DML). DML meliputi program yang ditulis dalam bahasa
pemrograman induk yang dipakai.
4)
End user,
adalah adalah pengguna yang memanfaatkan atau membutuhkan akses ke database melalui query, manambah, merubah, menghapus maupun membuat report database. End user dapat dikategorikan :
a)
Casual end
users atau pengguna tak tetap atau user
mahir. Pengguna yang tidak selalu mengakses database,
tapi kadang memerlukan informasi terbaru. Berinteraksi dengan sistem tanpa
modul program, hanya menggunakan query
(untuk akses dan manipulasi data) yang telah disediakan oleh DBMS.
b)
Native
atau parametric end users atau user umum. Pengguna yang pekerjaan
selalu konstan yaitu melakukan query
dan update data. Misalnya bank
teller, pegawai reservasi. Pengguna ini berinteraksi dengan sistem melalui
pemanggilan suatu program aplikasi permanen (executable) yang telah dibuat sebelumnya oleh programmer.
c)
User
Khusus (Specialized User). Pengguna
yang menulis aplikasi basis data non konvensional untuk keperluan khusus yang
bisa saja mengakses basis data dengan atau tanpa DBMS yang bersangkutan.
d)
Sophisticated
end users. Pengguna yang melengkapi kebutuhan database user, seperti engineer,
scientist, business analyst.
e)
Stand-alone
users. Pengguna user yang
mengelola personal database.
5)
System
Analyst, ialah pengguna yang merencanakan dan menentukan kebutuhan sistem.
6)
Application
Programmers (Software Engineering), ialah pengguna yang tanggung jawabnya
berhubungan dengan kebutuhan koneksi database.
7)
Worker
behind the scene, ialah pengguna yang tidak tertarik pada database, tetapi lebih cenderung pada
membangun database atau kebutuhannya
menggunakan alat bantu. Pengguna ini dibedakan menjadi :
a)
DBMS system
designers dan implementer, ialah pengguna yang merancang dan
mengimplementasikan modul-modul dan interface
menggunakan paket-paket software
DBMS.
b)
Tool
developers. Pengguna yang merancang dan mengimplementasikan tools untuk mendukung software DBMS. Seperti tools untuk meningkatkan performance database, tool untuk
monitoring operasional database.
c)
Operators
dan maintenance personnel. Para personel administrator yang bertanggung jawab akan
jalannya operasional database
termasuk maintenance (hardware atau software) DBMS.
F.
Pengenalan Sistem Manajemen Basis Data (SMBD)
DBMS (Database Management System) atau yang biasa disebut Sistem
Manajemen Basis Data merupakan sistem perangkat lunak yang memungkinkan
pengguna basis data (database user) untuk memelihara, mengontrol, dan mengakses
data secara praktis dan efisien. Dengan DBMS user dapat melihat, menghapus, menambah, mengubah, memperbaharui
data. DBMS ini menjadi lapisan yang menghubungkan basis data dengan program
aplikasi.
Tujuan utama penggunaan DBMS
dalam jaringan komputer adalah untuk menghindari kekacauan dalam hal pengolahan
data yang jumlahnya besar. DBMS merupakan perantara bagi pengguna dan database dan agar dapat berinteraksi
dengan DBMS maka pengguna harus memakai bahasa database yang sudah ditentukan. DBMS
juga menyediakan sarana antar muka (interface)
dalam mengakses data secara efisien tanpa harus melihat kerumitan atau detail
tentang cara data direkam dan dipelihara. Berikut
ini beberapa tujuan penggunaan DBMS pada jaringan komputer perusahaan :
a)
Agar basis data dapat
digunakan secara bersama.
b)
Agar proses akses data
lebih mudah dan cepat.
c)
Untuk menghemat ruang
penyimpanan data.
d)
Membantu menjaga
keamanan data.
e)
Mencegah dan
menghilangkan duplikasi dan inskonsistentsi data.
f)
Menangani data dalam
jumlah yang besar.
G.
Komponen Sistem Basis Data
Komponen sistem basis data terdiri dari 6 komponen , yakni :
1.
Hardware
Perangkat keras (hardware) yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem database adalah komputer untuk sistem stand alone, sistem jaringan (network), memori sekunder yang online (harddisk), memori sekunder yang offline (disk), dan perangkat komunikasi untuk jaringan.
Perangkat keras (hardware) yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem database adalah komputer untuk sistem stand alone, sistem jaringan (network), memori sekunder yang online (harddisk), memori sekunder yang offline (disk), dan perangkat komunikasi untuk jaringan.
2.
OperatingnSystemy(SistemoOperasi)
Sistem operasi merupakan program (perangkat lunak) yang mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer, pengelolaan file, dan lain-lain. Program pengelola basis data akan aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendaki sesuai. Sistem operasi yang biasa digunakan Microsoft DOS, Microsoft Windows, UNIX, LINUX, Mac OS, dan lain-lain.
Sistem operasi merupakan program (perangkat lunak) yang mengaktifkan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya dalam komputer dan melakukan operasi-operasi dasar dalam komputer, pengelolaan file, dan lain-lain. Program pengelola basis data akan aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendaki sesuai. Sistem operasi yang biasa digunakan Microsoft DOS, Microsoft Windows, UNIX, LINUX, Mac OS, dan lain-lain.
3.
Database
Basis data (database) merupakan koleksi dari data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan dimanipulasi. Sebuah sistem database dapat memiliki beberapa database. Setiap database dapat memiliki sejumlah objek database seperti tabel, indeks, dan lain-lain.
Basis data (database) merupakan koleksi dari data yang terorganisasi dengan cara sedemikian rupa sehingga data tersebut mudah disimpan dan dimanipulasi. Sebuah sistem database dapat memiliki beberapa database. Setiap database dapat memiliki sejumlah objek database seperti tabel, indeks, dan lain-lain.
4.
DBMSn(DatabasenManagementnSystem)
Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola database. DBMS berisi suatu koleksi data dan set program untuk mengakses data. DBMS merupakan perangkat lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pengguna data bersama, dan konsistensi data. Perangkat lunak yang termasuk kedalam DBMS diantaranya, contoh kelas sederhana dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox dan contoh kelas kompleks Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
Database Management System (DBMS) merupakan kumpulan program aplikasi yang digunakan untuk membuat dan mengelola database. DBMS berisi suatu koleksi data dan set program untuk mengakses data. DBMS merupakan perangkat lunak (software) yang menentukan bagaimana data tersebut diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Perangkat lunak ini juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pengguna data bersama, dan konsistensi data. Perangkat lunak yang termasuk kedalam DBMS diantaranya, contoh kelas sederhana dBase, Foxbase, Rbase, MS. Access, MS. Foxpro, Borland Paradox dan contoh kelas kompleks Borland-Interbase, MS. SQL Server, Oracle, Informix, Sybase.
5.
Usern(pengguna)
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data baik itu penggunaannya ataupun pengolahannya, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
Orang-orang yang berinteraksi dengan sistem basis data baik itu penggunaannya ataupun pengolahannya, mulai dari yang merancang sampai yang menggunakan di tingkat akhir.
6.
OptionalbSoftware
Perangkat lunak digunakan untuk mendukung proses pengelolaan basis data (bersifat opsional). Misal : bahasa pemrograman C, basic pascal.
Perangkat lunak digunakan untuk mendukung proses pengelolaan basis data (bersifat opsional). Misal : bahasa pemrograman C, basic pascal.
H.
Kelebihan Sistem Basis Data
Beberapa kelebihan yang dimiliki sistem basis data
diantaranya :
1.
Dapat mengendalikan
pengulangan data.
2.
Memberikan data yang
konsisten.
3.
Kemampuan mendapatkan
informasi yang lebih banyak dan jumlah data yang sama.
4.
Pengguna dapat memakai
data secara bersama-sama.
5.
Memperbaiki integritas
data.
6.
Menjaga keamanan data.
7.
Membantu penetapan
standarisasi.
8.
Perbandingan skala
ekonomi.
9.
Dapat menyeimbangkan
konflik kebutuhan.
10.
Mempercepat akses dan
respon data.
11.
Mempercepat produktivitas
para pengguna data.
12.
Meningkatkan
pemeliharaan data melalui data independen.
13.
Meningkatkan
konkurensi.
14.
Meningkatkan layanan backup dan recovery.
15.
Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penggunaan data.
16.
Memudahkan pengguna dalam menggali informasi
dari kumpulan data.
I.
Kekurangan Sistem Basis Data
Sistem basis data juga memiliki kekurangan yaitu
diantaranya :
1.
Penggunaannya cukup
kompleks.
2.
Kompleksitas DBMS
mengakibatkan ukurannya yang besar.
3.
Biaya DBMS tidak sama
tergantung pada lingkungan dan fungsi yang disediakan.
4.
Ada tambahan biaya
untuk hardware.
5.
Diperlukan biaya
konversi untuk penggunaan DBMS yang baru.
6.
Umumnya performa
kinerja menurun seiring waktu.
7.
Performa yang menurun
mengakibatkan kegagalan yang lebih besar.
J.
Istilah Dalam Basis Data
1.
Atribut (Elemen Data) :
Atribut merupakan karakteristik dari
entitas. Setiap entitas pasti memiliki aribut yang mendeskripsikan karakternya.
Penentuan atau pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas
merupakan hal penting dalam pembentukan model data.
2.
Data Value (Nilai Data) :
Nilai data merupakan data aktual atau
infomasi yang disimpan ditiap data elemen. Isi dari atribut itulah yang disebut
nilai data. Contoh, Nama Mahasiswa ada Sefhia, Fakhri, Budi, Betty dan
lainnya.
3.
Enterprise :
Enterprise
adalah suatu bentuk organisasi, dimana data yang disimpan dalam basis data
merupakan data operasional dari suatu enterprise. Contoh data operasional yaitu
data keuangan, data mahasiswa, data mata kuliah.
4.
Entitas (Entity) :
Entititas suatu objek yang dapat membedakannya dengan yang lain. Contoh
pada bidang kesehatan entitsnya adalah Pasien, Dokter, Perawat, Kamar Inap.
5.
Field :
Field merupakan kolom dari sebuah tabel. Field memiliki ukuran tipe data tertentu yang menentukan bagaimana
data nantinya tersimpan.
6.
Constraint :
Constraint adalah barisan atau aturan yang diaplikasikan terhadap
kolom (field) suatu tabel, yang
bertujuan untuk menjaga integritas data.
7.
Record :
Record adalah kumpulan isi elemen data (atribut) yang saling
berhubungan menginformasikan tentang suatu entitas secara lengkap. Contoh
pada tabel mahasiswa memiliki kumpulan data value
berupa NIM, nama mahasiswa, tanggal_lahir dan jenis kelamin.
8.
Recovery :
Recovery adalah operasi untuk mengembaikan kondisi database sebelum terjadi kesalahan atau
kerusakan.
9.
Query :
Query dapat didefinisikan
sebagai kumpulan perintah yang digunakan untuk mengolah data dalam table
ataupun database itu sendiri. Contohnya seperti, create, delete,
read, update.
0 komentar:
Posting Komentar